Foto: Dok. (Mansur/CO) Kantor Agraria Institute Korda Bogor Jl. Cibuntu salam RT. 02/09 Desa Cibuntu Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi.

CITY ONE | BEKASI - Direktur Agraria Institute pimpin rapat koordinasi (Rakor) Koordinator Daerah (Korda) Bekasi, kegiatan rapat berlangsung di Kantor Agraria Institute Korda Bekasi Jl. Cibuntu salam RT.02/09 Desa Cibuntu Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi.

Semua pengurus korda bekasi di wajibkan hadir, karena dalan rapat koordinasi hari ini ada pembekalan khusus dari pimpinan pusat, Direktur Agraria Institute Dede Firman Karim.

" Dalam suatu pergerakan kita harus betul-betul memahami konteks permasalahan, apalagi lembaga Agraria Institute pergerakannya khusus menyoroti masalah pertanahan dan tata ruang," tutur Firman pimpinan pusat Agraria Institute, Rabu (23/4/2025).

" Selain memahami pertanahan dan tata ruang, kita sebagai seorang pergerakan wajib hukumnya faham tentang hukum, baik itu pidana maupun perdata," Imbuhnya.

Ia juga menjelaskan tentang polarisasi peristiwa melawan hukum dalam kasus pertanahan dan tata ruang.

" Peristiwa melawan hukum di kasus pertanahan itu komplek, dibutuhkan kajian dan pendalaman yang matang, kalau saja kita salah bidik, yang seharusnya dibawa ke arah perdata malah dibawa ke ranah pidana, maka struktur penyelesaian konflik nya jadi tak mengena, begitupun sebaliknya," terangnya.
Foto: Dok. (Mansur/CO) Suasana rapat koordinasi berlangsung sederhana penuh kehangatan.

Hal yang sama di sampaikan oleh Ketua Korda Agraria Institute Bekasi Adin Nurdin Sunandar, menurut dia semua anggota Agraria Institute harus mengembangkan kemampuan, sesuai dengan disiplin keilmuan dan profesinya masing-masing masing.

" Betul yang disampaikan pimpinan, kita orang pergerakan harus terus belajar meningkatkan kemampuan diri, terutama dalam pemahaman pertanahan dan tata ruang," jelas Adin.

" Karena anggota Agraria Institute itu berasal dari berbagai lintas profesi," ungkapnya.

Ia juga kemudian menjelaskan tentang konsep pergerakan yang dilakukan oleh founding father dan tokoh- tokoh yang sukses di bidangnya.

" Dalam konsep pergerakan, kita tiru pergerakan tokoh- tokoh dunia maupun nasional, setia individunya bergerak di bidang dan keahliannya masing-masing, namun satu tujuan,  sehingga mereka berhasil mengendalikan dunia, salah satu contohnya menguasai dunia informasi," bebernya.

Terakhir Adin menjelaskan permasalahan pertanahan dan tata ruang di kabupaten bekasi.

" Konflik pertanahan dan tata ruang di bekasi ini sangat luar biasa interes, didalamnya banyak sekali konflik kepentingan dari berbagai faksi, untuk itu wajib setiap individu personel agraria institute cakap dalam bidang pertanahan dan tata ruang," tutupnya.

(Arkam)