CITYONE.ID | JAKARTA – Malam nisfu syaban jatuh pada tanggal 24 Februari 2024. Yang mana pada saat nisfu Syaban ini adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan pintu ampunan oleh Allah SWT untuk manusia. Lalu bagaimana sejarah awal mulanya memperingati malam Nisfu Syaban? Simak penjelasan berikut. 

Dalam kitab Al-Mawahib Al-Laduniyah karya Al-Imam Al-Qasthalani peringatan malam nisfu Syaban adalah ketika segolongan ulama Tabi'in di daerah Syam memulai peringatan malam Nisfu Syaban. 

Oleh karena itu malam Nisfu Syaban yang sampai saat ini selalu umat muslim peringati adalah amalan yang mengikuti perbuatan golongan Tabi'in. Karena pada saat zaman Rasulullah dan Sahabat, peringatan nisfu syaban ini belum ada.

Lalu apa hukumnya ketika kita memperingati malam Nisfu Syaban ini?

Terdapat perbedaan pendapat dari kalangan ulama di Syam, pertama menurut Harb Al-Karmani dalam kitab Masa'il mengatakan bahwa sunah untuk memperingati malam nisfu syaban di masjid. 

Menghidupkan masjid secara berjamaah sambil i'tikaf dengan menggunakan pakaian terbaik kalian. Kedua, menurut Imam Al Auza'i, ahli fiqih mengatakan bahwa makruh berkumpul di dalam masjid untuk memperingati malam nisfu syaban. 

Menunaikan shalat, berdoa dan menyampaikan kisah-kisah teladan secara berjamaah di masjid ini makruh hukumnya, terkecuali jika salat sendiri di rumah untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban.

Setelah mengetahui sejarah singkat mengenai awal mula peringatan nisfu syaban dan hukumnya, maka kita simak penjelasan mengenai amalan apa saja yang harus dilakukan pada saat nisfu syaban. 

Memperbanyak membaca doa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Membaca dua kalimat syahadat Memperbanyak membaca istigfar, karena malam nisfu syaban merupakan momen yang tepat untuk kita meminta ampunan kepada Allah SWT. 

Berpuasa nisfu syaban yang dilakukan pada tanggal 15 bulan syaban atau 25 Februari 2024. 

Hukum memperbanyak puasa di bulan syaban adalah sunah, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. 

"Bulan Syaban adalah bulan dimana manusia mulai lalai yaitu diantara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkanya berbagai amalan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, aku (Rasulullah) amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan," Dari hadist riwayat An Nasa'i.

Berikut merupakan sejarah mengenai awal mula nisfu syaban diperingati, beserta hukum serta amalan apa saja yang ada pada bulan syaban. Selamat menunaikan amalan-amalan sunah bagi kaum muslim di bulan Syaban.(Nasywa Azzahra)